Peran Sejarah Nyata dalam Dunia Assassin’s Creed
Peran Sejarah Nyata dalam Dunia Assassin’s Creed. Dunia seri petualangan penyusup ini selalu dibangun di atas tulang sejarah nyata. Bukan sekadar latar cantik, tapi peristiwa, tokoh, dan tempat yang benar-benar pernah ada dijadikan panggung utama. Dari Perang Salib sampai Revolusi Prancis, dari Renaisans Italia hingga Jepang feodal, sejarah bukan dekorasi—ia adalah inti cerita. Hingga akhir 2025, pendekatan ini masih terus diperdalam dengan akurasi yang semakin tinggi. BERITA BASKET
Tokoh dan Peristiwa yang Benar-Benar Ada (2007-2015): Peran Sejarah Nyata dalam Dunia Assassin’s Creed
Sejak awal, tokoh-tokoh besar sejarah langsung muncul sebagai target atau sekutu. Richard the Lionheart, Rodrigo Borgia (Paus Alexander VI), Leonardo da Vinci, Niccolò Machiavelli, Caterina Sforza, hingga George Washington—semuanya hadir dengan wajah dan suara sendiri. Peristiwa juga diambil mentah-mentah: Pertempuran Arsuf, Konspirasi Pazzi, Penjarahan Konstantinopel 1204, hingga Pembakaran London 1666.
Pemain bisa mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem tahun 1191 persis seperti bentuk aslinya, mendaki Hagia Sophia sebelum jadi museum, atau berlari di atap Notre-Dame sebelum kebakaran 2019. Detail ini membuat sejarah terasa hidup, sekaligus memicu rasa ingin tahu—banyak yang akhirnya membuka buku sejarah setelah memainkan game-nya.
Rekreasi Kota Skala 1:1 dan Detail Arsitektur (2014-2020): Peran Sejarah Nyata dalam Dunia Assassin’s Creed
Era dunia terbuka membawa lompatan besar. Paris 1789 direkonstruksi dengan skala hampir 1:1, lengkap dengan jalanan berlumpur, katedral yang belum selesai, dan kerumunan di Place de la Révolution. London 1868 menampilkan Big Ben yang masih dibangun, Sungai Thames penuh kapal uap, dan Parliament yang baru selesai dibakar 1834.
Mesir Ptolemaik punya Piramida Giza yang bisa dipanjat sampai puncak, Bibliotheca Alexandria sebelum terbakar, dan Sphinx dengan hidung yang masih utuh. Yunani klasik menyajikan Patung Zeus di Olympia yang masih berdiri megah. Tim sejarawan dan arkeolog dilibatkan untuk memastikan tinggi gedung, jarak antar monumen, bahkan jenis pohon di tepi sungai sesuai catatan kuno.
Penyisipan Fiksi yang Tetap Menghormati Fakta (2023-2025)
Meski ada ordo rahasia dan artefak kuno, seri ini tetap berusaha tidak merusak garis waktu besar. Peristiwa penting tetap terjadi seperti di buku sejarah—hanya caranya yang diubah. Pembunuhan target sering jadi katalisator peristiwa nyata, tapi hasil akhir tetap sama: JFK tetap mati, Caesar tetap ditikam, Rasputin tetap diracun.
Judul Baghdad 2023 menghadirkan House of Wisdom pada masa keemasannya, lengkap dengan perpustakaan raksasa dan ilmuwan seperti Al-Khwārizmi sebagai karakter pendukung. Jepang feodal 2024 menampilkan Oda Nobunaga, Tokugawa Ieyasu, dan Hattori Hanzō dengan kepribadian yang sesuai catatan sejarah, tapi diberi ruang untuk interaksi pribadi yang tak pernah tercatat.
Kesimpulan
Sejarah di seri ini bukan sekadar kulit luar—ia adalah darah dan dagingnya. Dengan mengizinkan pemain “menyentuh” masa lalu secara langsung, seri ini berhasil membuat jutaan orang jatuh cinta pada periode yang sebelumnya hanya dibaca di buku teks. Di 2025, ketika banyak hiburan lain memilih fiksi murni, pendekatan ini justru semakin kuat: semakin akurat sejarahnya, semakin liar fiksi yang bisa ditambahkan tanpa terasa dipaksakan. Hasilnya, kita tidak hanya bermain—kita benar-benar berjalan di lorong-lorong waktu.