Peran Dewa Olympus Dalam Perjalanan Game Hades
Peran Dewa Olympus Dalam Perjalanan Game Hades. Di akhir 2025 ini, Hades masih jadi salah satu game roguelike paling ikonik, terutama setelah sekuelnya rilis penuh dan membuat banyak pemain kembali ke cerita original. Salah satu elemen yang paling memikat adalah peran dewa-dewa Olympus – Zeus, Poseidon, Athena, Ares, Aphrodite, Artemis, Dionysus, Hermes, Demeter, dan Hestia – yang bukan sekadar pemberi kekuatan, tapi juga karakter hidup dengan kepribadian kuat. Mereka memberi boon (kekuatan sementara) kepada Zagreus dalam setiap upaya kaburnya dari Underworld, tapi sekaligus membawa narasi yang kaya tentang dinamika keluarga dewa yang rumit dan penuh drama. Peran mereka jadi jantung gameplay sekaligus cerita, membuat setiap run terasa personal dan mitologis. BERITA TERKINI
Zeus: Ayah yang Genit dan Penuh Kuasa: Peran Dewa Olympus Dalam Perjalanan Game Hades
Zeus, Raja Olimpus, adalah dewa pertama yang paling sering muncul dan paling genit dalam dialognya. Boon-nya berfokus pada petir dan chain lightning – serangan yang melompat antar musuh, cocok untuk clear room cepat. Namun, Zeus selalu bicara dengan nada sombong dan flirty, sering menggoda Zagreus sebagai “putra Hades” sambil menyiratkan bahwa ia sebenarnya anaknya sendiri. Ini jadi salah satu misteri awal game: Zeus mengira Zagreus ingin naik ke Olympus, padahal Zagreus hanya ingin cari ibunya. Interaksi ini bikin Zeus terasa seperti ayah yang overconfident dan suka pamer, tapi juga penuh kasih sayang tersembunyi.
Poseidon dan Athena: Kekuatan Laut dan Kebijaksanaan: Peran Dewa Olympus Dalam Perjalanan Game Hades
Poseidon, dewa laut, beri boon knockback dan water wave yang dorong musuh ke belakang – sangat berguna untuk kontrol crowd. Sikapnya santai, sering panggil Zagreus “nephew” dengan nada ramah, tapi tetap ada rivalitas halus dengan saudaranya Zeus. Athena, di sisi lain, wakili strategi dan pertahanan: boon-nya berupa deflect (pantulan proyektil) dan Divine Dash yang buat Zagreus kebal saat dash. Athena paling bijak dan suportif, sering beri nasihat praktis dan terlihat paling peduli pada nasib Zagreus. Keduanya mewakili dua sisi Olimpus: kekuatan kasar dan kecerdasan taktis.
Ares, Aphrodite, Artemis, dan Duo Boon yang Epik
Ares bawa Doom – damage-over-time yang meledak setelah beberapa detik, sangat kuat untuk boss fight. Sikapnya dingin dan fatalis, sering bicara soal kehancuran dengan nada puas. Aphrodite beri weaken dan charm, bikin musuh saling serang atau lambat – cocok untuk build hybrid. Dia paling romantis, sering flirt terang-terangan dengan Zagreus. Artemis fokus pada crit dan marksmanship, dengan panah yang sangat akurat. Interaksi mereka sering lucu: Ares dan Aphrodite punya duo boon Heart Rend yang kombinasikan Doom dengan weaken untuk damage gila. Artemis dan Zeus punya Lightning Rod yang bikin petir lebih kuat di mark. Semua duo ini bukan cuma mekanik, tapi juga cerita: dewa-dewa ini saling kenal, saling ejek, dan saling bantu dalam cara mereka sendiri.
Hermes, Demeter, dan Hestia: Pendukung yang Unik
Hermes, kurir dewa, beri boon kecepatan seperti Greater Evasion atau Quick Favor – dia paling cepat bicara dan paling lucu, sering kasih tips langsung. Demeter bawa freeze dan chill, dengan dialog paling emosional karena ia ibu Persephone yang hilang – ia marah pada Hades dan curhat pada Zagreus. Hestia, yang baru ditambahkan di update akhir, beri scorch dan flame damage, dengan sikap hangat tapi tegas. Mereka lengkapi roster Olimpus, bikin setiap run punya rasa berbeda tergantung dewa mana yang muncul.
Kesimpulan
Peran dewa Olimpus dalam Hades bukan sekadar pemberi buff, melainkan karakter penuh kepribadian yang hidupkan mitologi Yunani. Dari Zeus yang genit hingga Demeter yang penuh dendam, mereka bikin setiap run terasa seperti kelanjutan cerita keluarga dewa yang rusak tapi saling sayang. Boon yang mereka berikan jadi alat gameplay sekaligus narasi – sinergi mereka ciptakan momen epik, dialog mereka ungkap drama Olimpus. Di 2025, dengan sekuel yang lanjutkan tema ini, Hades tetap jadi bukti terbaik bahwa roguelike bisa punya cerita mendalam. Dewa-dewa ini bukan hanya kekuatan tambahan, tapi sahabat, mentor, dan kadang musuh – yang bikin perjalanan Zagreus terasa begitu hidup dan tak terlupakan.
